Wonogiri — Ketenaran batu akik saat ini seperti amblas ditelan bumi. Meski tak setenar beberapa waktu, ada jenis batu mulia ini yang masih diburu para kolektor. Harganya pun masih terbilang tinggi.
Agung Diembong (24) warga Baturetno masih bertahan bisnis batu akik sejak tahun 2013 lalu. Saat ditemui di kediamannya, dia membeberkan jenis batu apa saja yang masih diburu para kolektor.
“Sebenarnya masih banyak batu akik masih diminati, tapi memang gaungnya tidak seperti dulu,” ujarnya, Kamis (4/8).
Dia menuturkan, di pasar batu akik, jenis Calcedon dan Opal Fire masih banyak peminatnya. Untuk jenis Calcedon ada beberapa macam. Namun yang paling diminati jenis calcedon kuning kristal dan merah kristal.
“Kalau untuk Opal Fire, saya membeli bahan mentah, langsung dari sumbernya di Gunung Manggal Kecamatan Tirtomoyo. Sedangkan jenis Calcedon saya datangkan dari Pacitan, Jatim dalam bentuk siap jual,” terangnya.
Jenis Opal Fire, lanjut dia, rata- rata kolektor memilih Opal jenis red fanta, hijau cincau dan kuning kristal.
” Opal Fire, saya banderol Rp 700 hingga Rp 2,5 juta. Jenis Calcedon Rp 500 hingga Rp 2 juta,” katanya.
Alumni salah satu perguruan tinggi di Yogjakarta ini ternyata memanfaatkan kemajuan teknologi untuk memasarkan produknya. Yakni penjualan secara online. Dirinya rajin mengunggah foto-foto koleksi batu akiknya.
”Selain saya share di akun sosmed, ada beberapa koleksi saya yang saya ikutkan kontes batu akik di luar Wonogiri, ini juga bisa menambah daya promosi,” jelasnya.
Selama ini, pembeli batu akik koleksinya rata- rata dari kalangan menengah ke atas dari kota- kota besar di Pulau Jawa dan Sumatra.
“Untuk transaksi luar kota, saya kirim via paket,” tandasnya.
“Sebenarnya masih banyak batu akik masih diminati, tapi memang gaungnya tidak seperti dulu,” ujarnya, Kamis (4/8).
Dia menuturkan, di pasar batu akik, jenis Calcedon dan Opal Fire masih banyak peminatnya. Untuk jenis Calcedon ada beberapa macam. Namun yang paling diminati jenis calcedon kuning kristal dan merah kristal.
“Kalau untuk Opal Fire, saya membeli bahan mentah, langsung dari sumbernya di Gunung Manggal Kecamatan Tirtomoyo. Sedangkan jenis Calcedon saya datangkan dari Pacitan, Jatim dalam bentuk siap jual,” terangnya.
Jenis Opal Fire, lanjut dia, rata- rata kolektor memilih Opal jenis red fanta, hijau cincau dan kuning kristal.
” Opal Fire, saya banderol Rp 700 hingga Rp 2,5 juta. Jenis Calcedon Rp 500 hingga Rp 2 juta,” katanya.
Alumni salah satu perguruan tinggi di Yogjakarta ini ternyata memanfaatkan kemajuan teknologi untuk memasarkan produknya. Yakni penjualan secara online. Dirinya rajin mengunggah foto-foto koleksi batu akiknya.
”Selain saya share di akun sosmed, ada beberapa koleksi saya yang saya ikutkan kontes batu akik di luar Wonogiri, ini juga bisa menambah daya promosi,” jelasnya.
Selama ini, pembeli batu akik koleksinya rata- rata dari kalangan menengah ke atas dari kota- kota besar di Pulau Jawa dan Sumatra.
“Untuk transaksi luar kota, saya kirim via paket,” tandasnya.
Posting Komentar untuk "Ternyata Batu Akik Ini Masih Banyak Di buru Oleh para Kolektor"