theakik ~ Sejarah Penemuan Batu Akik Ohen dari Garut - Batu akik ohen Bungbulang Garut hijau merupakan jenis batu mulia asli Kapupaten Garut Jawa Barat. Batu yang banyak ditemukan di Kecamatan Bungbulang, Garut, Jawa Barat ini pertama kali di temukan oleh seorang bernama Mang Ohen atau aki Ohen sehingga batu ini dikenal dengan nama penemunya yaitu "Ohen" atau disebut juga batu Bungbulang.
Kabupaten garut sudah dikenal masyarakat terutama di kalangan penggemar batu akik, sebagai salah satu daerah di Indonesia yang banyak menghasilkan batu bermutu seperti batu akik edong pancawarna, hijau garut (ohen) atau batu jenis lain yang selama ini menjadi sasaran para kolektor
Sejak batu ini muncul dalam beberapa tahun terakhir, batu dengan warna khas hijau kristal ini sering menjadi pembicaraan dikalangan kolektor dan banyak dicari sehingga harganya menjadi sangat mahal, bahkan untuk seukuran batu cincin saja batu bungbulang bisa di hargai ratusan juta rupiah.
Namun batu ini sudah mulai langka dan sulit diperoleh dipasaran terlebih untuk jenis batu bermutu super. Kalaupun batu ini masih bisa diperoleh di pasaran sudah dapat dikatakan harganya sangat mahal, terlebih jika sudah berada ditangan kolektor, tentu untuk bisa memilikinya harus merogoh kocek yang cukup dalam.
Sejarah Penemuan Batu Ohen
Batu ohen terkenal hingga mancanegara bahkan di pasaran internasional batu ini sangat disukai dan pernah terjual seharga 2.5 milyar rupiah di Korea. Salah seorang kelektor asal Indonesia pernah memeriksa-kan batu ohen di Inggris dan dinyatakan bahwa batu tersebut masuk kategori batu mulia dengan tingkat kekerasan tinggi
Batu ohen pertama kali ditemukan sekitar tahun 1970-an oleh seorang petani bernama Ohen ketika sedang menggarap sawahnya. Tanpa sengaja ia menemukan batu berwarna hijau seukuran buah kelapa lalu membawanya pulang dan meletakkannya dibawah kolong tempat tidurnya setelah sebelumnya batu berwarna kehijauan itu dicuci bersih.
Beberapa minggu kemudian datang seseorang dari Bogor tertarik untuk membeli batu tersebut dan tidak disangka ternyata orang itu berani membeli seharga Rp. 1.5 juta (Satu Setengah Juta Rupiah) atau setara denga ratusan juta rupiah untuk saat ini. Dengan tawaran yang fantastik itu, tanpa banyak pikir Mang ohen akhirnya menjual batu tersebut
Merasa mendapatkan banyak rezeki dari batu temuannya, akhirnya pria kelahiran Desa Cipeundeuy, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut itu banting haluan dari petani menjadi pencari batu dan diikuti ratusan warga Cipeundeuy lainnya. Sejak saat itu mang ohen menekuni profesi barunya sebagai pencari batu akik pertama di Garut, namun sayang nasibnya tidak seindah kemilau batu temuannya dan ia pun masih hidup pas-pasan hingga akhir hidupnya.
Namun demikian, nama mang ohen masih terus melekat bersama kemilau batu dengan ciri khas hijau itu, bahkan batu ohen masuk jajaran batu termahal di Indonesia saat ini selain batu bacan, kalimaya dan jenis batu tersohor lainnya.
Demikian ulasan singkat tentang Sejarah Penemuan Batu Akik Ohen dari Garut, semoga bermanfaat.
Kabupaten garut sudah dikenal masyarakat terutama di kalangan penggemar batu akik, sebagai salah satu daerah di Indonesia yang banyak menghasilkan batu bermutu seperti batu akik edong pancawarna, hijau garut (ohen) atau batu jenis lain yang selama ini menjadi sasaran para kolektor
Sejak batu ini muncul dalam beberapa tahun terakhir, batu dengan warna khas hijau kristal ini sering menjadi pembicaraan dikalangan kolektor dan banyak dicari sehingga harganya menjadi sangat mahal, bahkan untuk seukuran batu cincin saja batu bungbulang bisa di hargai ratusan juta rupiah.
Namun batu ini sudah mulai langka dan sulit diperoleh dipasaran terlebih untuk jenis batu bermutu super. Kalaupun batu ini masih bisa diperoleh di pasaran sudah dapat dikatakan harganya sangat mahal, terlebih jika sudah berada ditangan kolektor, tentu untuk bisa memilikinya harus merogoh kocek yang cukup dalam.
Sejarah Penemuan Batu Ohen
Batu ohen terkenal hingga mancanegara bahkan di pasaran internasional batu ini sangat disukai dan pernah terjual seharga 2.5 milyar rupiah di Korea. Salah seorang kelektor asal Indonesia pernah memeriksa-kan batu ohen di Inggris dan dinyatakan bahwa batu tersebut masuk kategori batu mulia dengan tingkat kekerasan tinggi
Batu ohen pertama kali ditemukan sekitar tahun 1970-an oleh seorang petani bernama Ohen ketika sedang menggarap sawahnya. Tanpa sengaja ia menemukan batu berwarna hijau seukuran buah kelapa lalu membawanya pulang dan meletakkannya dibawah kolong tempat tidurnya setelah sebelumnya batu berwarna kehijauan itu dicuci bersih.
Beberapa minggu kemudian datang seseorang dari Bogor tertarik untuk membeli batu tersebut dan tidak disangka ternyata orang itu berani membeli seharga Rp. 1.5 juta (Satu Setengah Juta Rupiah) atau setara denga ratusan juta rupiah untuk saat ini. Dengan tawaran yang fantastik itu, tanpa banyak pikir Mang ohen akhirnya menjual batu tersebut
Merasa mendapatkan banyak rezeki dari batu temuannya, akhirnya pria kelahiran Desa Cipeundeuy, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut itu banting haluan dari petani menjadi pencari batu dan diikuti ratusan warga Cipeundeuy lainnya. Sejak saat itu mang ohen menekuni profesi barunya sebagai pencari batu akik pertama di Garut, namun sayang nasibnya tidak seindah kemilau batu temuannya dan ia pun masih hidup pas-pasan hingga akhir hidupnya.
Namun demikian, nama mang ohen masih terus melekat bersama kemilau batu dengan ciri khas hijau itu, bahkan batu ohen masuk jajaran batu termahal di Indonesia saat ini selain batu bacan, kalimaya dan jenis batu tersohor lainnya.
Demikian ulasan singkat tentang Sejarah Penemuan Batu Akik Ohen dari Garut, semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Sejarah Penemuan Batu Akik Ohen dari Garut"