Keindahan Batu Idocrase | Bio Solar Aceh yang Semakin Mempesona

theakik ~ Salah satu kekayaaan alam Indonesia khususnya di daerah Aceh adalah batu mulia terutama Giok yang sangat populer dengan sebutan Giok Aceh, dan saat inipun sedang menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat terutama para kolektor batu mulia. 

Memakai batu Idocrase Bio Solar Aceh yang melingkari jari bukan lagi sekedar hobby akan tetapi bisa menjadi pilihan bisnis yang sangat menggiurkan dan menguntung-kan. Ada beberapa jenis batu mulia yang menjadi primadona atau yang banyak dicari-cari oleh para peng-hoby dan pebisnis baru yaitu Batu Idocrase Bio Solar Aceh.


Harga batu giok di Kabupaten Aceh Tengah kian hari kian meroket, seiring permintaan yang terus meningkat dalam beberapa bulan terakhir ini. Untuk satu kilogram, harganya sudah ada yang seperti emas, mencapai jutaan rupiah, seiring belum ada regulasi dari pemerintah, kecuali harga yang berlaku di pasar bebas.


Potensi batu yang kita miliki hanya ada dua jenis, nefrit dan indocrase yang memiliki ratusan jenis. Kualitas batu mulia atau giok yang berada di daerah dataran tinggi Gayo inilah yang memiliki kualitas terbaik, namun sampai sekarang belum ada perhatian khusus dari pemerintah Kabupaten Aceh Tengah.


Sehingga penambangan maupun peredaran batu giok di Aceh Tengah seperti tanpa aturan. Semestinya pemerintah bisa membuat semacam perda yang mengatur yang berkaitan dengan batu mulia ini, sehingga peredaran serta penjualannya bisa terkontrol dengan baik, yang dikhawatirkan dalam beberapa tahun ke depan, potensi ini akan habis.


Berbicara mengenai harga, berlaku hukum ekonomi ataupun hukum dagang, dimana harga semakin tinggi, jika barangnya hanya sedikit, tetapi permintaan tinggi. Bahkan untuk saat ini, indocrase jenis solar maupun bio solar, mencapai jutaan rupiah per kg, bahkan harga bisa lebih tinggi jika kualitas batu yang dijual bermutu tinggi.


Sebenarnya batu indocrase punya banyak jenis, hanya saja sekarang orang menyebut dengan batu solar dan bio solar. Untuk batu giok indocrase, terbagi menjadi ratusan jenis, diantaranya jenis solar, bio solar, lumut, totol gerimis, totol jarum, belimbing, neon, serta beragam jenis lainya.


Sedangkan penamaan giok tersebut, bukan nama sebenarnya atau nama ilmiah, melainkan hanya penyebutan disesuaikan dengan bentuk dan warna. "Kalau barang jadi, kisaran harganya mulai dari harga Rp 3 juta, sampai dengan puluhan juta rupiah. Karena memang batu mulia dari daerah ini bernilai tinggi."


Sementara, demam batu giok di Aceh telah merasuki hampir semua kalangan. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, batu giok sudah menjadi bagian dari perbincangan sehari-hari.


Bahkan, kawasan Bale Atu yang berada di pusat Kota Takengon, seakan telah berubah menjadi "kampung giok" lantaran di saban hari dipadati warga yang ingin membuat batu cincin. Di sepanjang jalan di kawasan Bale Atu, berjajar para pengrajin cincin.


Sedangkan, untuk daerah penghasil batu giok di Kabupaten Aceh Tengah, untuk saat ini, terdapat di kawasan Kampung Lumut, Kecamatan Linge, Kampung Pantan Reduk, Kecamatan Linge serta sebagian di kawasan Jagong Jeget, Kecamatan Jagong Jeged, serta Atu Lintang Kecamatan Atu Lintang.


Batu Idocrase Bio Solar Aceh merupakan salah satu batu mulia selain Idocrase Lumut Aceh dan sederetan batu Idocrase Bio Solar Aceh lainnya, selain harganya tergolong mahal untuk mendapatkannya pun juga tidak mudah. Karena itu batu jenis Idocrase Solar Aceh sangat digemari dan paling dicari-cari oleh para gamestoners aceh maupun kota-kota besar se Indonesia.



Keindahan Batu Idocrase | Bio Solar Aceh yang Semakin Mempesona

Posting Komentar untuk "Keindahan Batu Idocrase | Bio Solar Aceh yang Semakin Mempesona"