Asal usul batu akik |
Awalnya aktivitas magma di dalam dapur bumi yang terdapat jauh di dalam perut bumi terus bergolak, dan terus memberikan dorongan agar magma bisa keluar. Cairan yang bersuhu di atas 1000 derajat Celsius ini terus bergerak di dalam selubung atau mantel bumi, sementara di luar dari itu adalah kerak bumi yang terdapat banyak retakan-retakan.
Ketika cairan yang superpanas dan bertekanan super tinggi tersebut mulai mengalir keluar maka terjadi suatu proses pelarutan terhadap batuan lain yang di sebut hidrotermal.
Salah satu batuan yang telah terbentuk dengan sempurna adalah Intan. Intan adalah salah satu mineral yang terbentuk di luar mantel bumi dan terdapat pada kedalaman sekitar 161 kilometer. Pada kedalaman tersebut terdapat tekanan sekitar 4 gpa dan bersuhu lebih dari 1.350 derajat celcius. Tekanan dan suhu yang sangat luar biasa tersebut mampu mengubah mineral karbon anorganik di kerak bumi yang di lewati hidrotermal menjadi batuan intan (Beda dengan karbon organik yang membentuk batu bara).
Kebanyakan intan yang biasa kita temukan merupakan hasil proses dari jutaan-milyaran tahun yang lalu dan karena erupsi magma yang sangat kuat membawa batuan intan tersebut keluar ke permukaan bumi serta membentuk semacam pipa kimberlite. Penamaan "Kimberlite" berasal dari pipa pertama di temukan yaitu di daerah Kimberley Afrika Selatan.
Karena kekerasan intan mencapai 10 mohs maka intan termasuk jajaran batu mulia yang bernilai sangat tinggi. Setelah itu di susul Safir lalu Ruby atau Mirah delima yang mencapai kekerasan 9 mohs, Zamrud mencapai 7-8 mohs. Dan batu akik atau biasa di sebut dengan istilah gemstone, memiliki kekerasan kurang dari 7 mohs. (Termasuk setengah dari batu mulia)
Batu akik berbeda dengan batuan intan, mereka terbentuk saat larutan hidrotermal semakin dingin karena mendekati permukaan bumi. Larutan batu akik semakin ke atas semakin mengisi retakan atau celah-celah permukaan bumi dan mengisi fosil tumbuhan dan hewan sehingga membatu. Jadi, batu akik terbentuk dari larutan hidrotermal atau tudung-tudung silika yang terdapat tidak terlalu jauh dari permukaan bumi yang bersuhu sekitar 300 derajat celcius. Menurut Sujatmiko seorang ahli geolog dan merupakan Sekretaris Jendral Masyarakat Batu Mulia Indonesia.
Batu akik dapat di temukan di seluruh daerah di Indonesia kecuali Jakarta dan intan hanya dapat di temukan di Kalimantan saja, itu pun bukan berasal dari inti bumi namun dari beberapa sumber sekunder yang di bawa air dari tempat lain. Sementara sumber primernya seperti yang terdapat di Kimberly Afrika Selatan.
Kekayaan batuan mulia dan setengah mulia merupakan hasil dari aktivitas geologi dalam tanah, sementara di Indonesia hasil dari aktivitas geologis tertua pernah di temukan di pegunungan jaya wijaya Irian jaya dan pegunungan lain dalam sebuah kerang fosil yang terlacak sekitar 400 juta tahun yang lalu. Aktivitas geologis yang luar biasa hingga mengangkat dasar laut menjadi sebuah pegunungan.
Source: here.